Jumat, 17 Februari 2012

Kabel cross dan kabel straight





Straight Dan Cross – Nampaknya isitilah Straight Dan Cross ini sudah tidak asing lagi bagi para praktisi jaringan yang selalu berhubungan dengan kabel RJ dan LAN,Namun masih ada beberapa yang belum mengerti apa itu arti dari Straight Dan Cross pada jaringan..
Mari kita pelajari apa itu Straight Dan Cross pada jaringan, berikut saya akan menjelaskan perbedaan – perbedaan pada Straight Dan Cross.
Kabel Straight
Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.
Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch
menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.
Penggunaan kabel straight :
menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa
Kabel crossover
Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.
Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.
Penggunaan kabel crossover :
menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
menghubungkan komputer ke port uplink Switch
menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch
http://aldyputra.net/2011/03/pengertian-kabel-straight-dan-cross-pada-jaringan/

IP V4

IP Address Versi 4

Dikirim oleh Belajar Komputer Rabu, 20 Juli 2011 19 Komentar
Bismillah, Dalam artikel kali ini saya mencoba me-review tentang IP Address versi 4 pada blog saya yang terdahulu. Sekalipun artikel ini telah banyak di posting tetapi saya mencoba memberi pemahaman lain disini.
IP Address versi 4 dan biasa disebut sebagai IPv4 merupakan jenis pengalamatan jaringan (networking) yang digunakan sebagai protokol jaringan TCP/IP. Panjang IP Address versi 4 adalah 32-bit dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 milyar host komputer atau lebih di seluruh dunia, jumlah host tersebut di peroleh dari 256 (dari 8-bit)  pangkat 4 (terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari IP Address versi 4 adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol.
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnetmask jaringan kedalam dua buah bagian yaitu :

  • Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan secara khusus untuk mengidentifikasi alamat jaringan dimana host berada. Jika semua Node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadi error yang disebut routing error. Semua sistem didalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama pula. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255
  • Host Identifier/HostID atau Host Address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan dimana host berada.

Alamat IPv4 dibagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut :

  • Alamat Unicast, alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah interface jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat Unicast ini digunakan dalam komunikasi point-to-point.
  • Alamat Broadcast, alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama . Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  • Alamat Multicast, alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Alamat IPv4 dibagi kedalam beberapa kelas, hal ini dilihat dari oktet pertamanya. Sebenarnya pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (adalah bit-bit awal/high-order bit). untuk mudah memahami berikut saya sajikan tabel yang menggunakan representasi desimal :

Kelas
Alamat IP
Oktet
pertama
(desimal)
Oktet
Pertama
(biner)
Keterangan
Kelas A 1-126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B 128-191 10xx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga besar
Kelas C 192-223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224-239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E 240-255 1111 xxxx Umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen) (bukan alamat unicast)

Sampai disini kita dapat mengetahui tentang IP Address versi 4, walau tidak mendetail saya berharap artikel kali ini dapat memberikan gambaran tentang kelompok IPv4.


http://www.andisyam.web.id/2011/07/ip-address-versi-4.html

OSI 7 layer



   

OSI (Open System Interconnection) adalah sebuah model arsitektural jaringan yang di kembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Sebelum muncul model OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda agar semua komputer yang berbeda vendor bisa saling berhubungan dengan ketentuan dari 7 OSI Layer ini. 7 OSI Layer arti nya 7 Lapisan OSI yang terdiri dari : Application, Presentation, Session, Transport, Network, Data Link, dan Physical. Berikut adalah Fungsi dari masing-masing OSI Layer :


1. Application

Menyediakan jasa bagi pengguna seperti aplikasi yang ada pada jaringan. Layer ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antar program komputer seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan.

2. Presentation

Bertanggung jawab mengkonversikan data dan format data untuk mentransfer data. Layer ini juga membentuk kode konversi, translasi data, dan enkripsi.

3. Session

Menjaga, memelihara dan mengatur koneksi antara 2 terminal agar mereka bisa saling berhubungan satu sama lain.

4. Transport

Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi end to end antar terminal, dan penanganan error.

5. Network

Menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang di ambil selama perjalanan dan menjaga antrian traffic data yang berbentuk paket data.

6. Data Link

Menyediakan link untuk data dan memaketkannya dalam bentuk frame yang berhubungan dengan hardware kemudian di transfer menggunakan kartu jaringan (NIC). Data Link juga mengatur komunikasi layer fisik antara sistem koneksi dan penanganan error.

7. Physical

Bertanggung jawab merubah data menjadi bit dan mentransfernya melalui media seperti kabel dan menjaga koneksi fisik antar system/terminal.

Tujuan penggunaan OSI Layer adalah Membantu para desaigner jaringan untuk memahami fungsi-fungsi dari masing-masing layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data termasuk protocol jaringan dan metode transmisi.













OSI 7 Layer Model Referensi Untuk Jaringan Komunikasi

Open System Interconnection (OSI) model merupakan model referensi yang dikembangkan oleh ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi) pada tahun 1984, sebagai kerangka konseptual standar untuk komunikasi dalam jaringan di seluruh peralatan yang berbeda dan aplikasi dengan vendor yang berbeda. Sekarang dianggap model arsitektur utama untuk antar-komputasi dan komunikasi internetworking. Sebagian besar protokol jaringan komunikasi yang digunakan saat ini memiliki struktur yang didasarkan pada model OSI. Model OSI mendefinisikan proses komunikasi menjadi 7 lapisan, yang membagi tugas terlibat dengan memindahkan informasi antara jaringan komputer ke tujuh lebih kecil, kelompok tugas lebih mudah dikelola. Sebuah tugas atau kelompok tugas ini kemudian ditugaskan untuk masing-masing dari tujuh lapisan OSI. Setiap lapisan cukup mandiri sehingga tugas yang diberikan kepada setiap lapisan dapat diimplementasikan secara independen. Hal ini memungkinkan solusi yang ditawarkan oleh satu lapisan diperbarui tanpa merugikan mempengaruhi lapisan lainnya.

OSI 7 lapisan model memiliki karakteristik jelas. Lapisan 7 hingga 4 berurusan dengan ujung ke ujung komunikasi antara sumber data dan tujuan. Layer 3 sampai 1 menangani komunikasi antara perangkat jaringan.

Di sisi lain, tujuh lapisan dari model OSI dapat dibagi menjadi dua kelompok: lapisan atas (lapisan 7, 6 & 5) dan lapisan bawah (lapisan 4, 3, 2, 1). Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan umumnya hanya diimplementasikan dalam perangkat lunak. Lapisan tertinggi, lapisan aplikasi, adalah paling dekat ke pengguna akhir. Semakin rendah lapisan model OSI menangani masalah transportasi data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan dalam hardware dan software. Lapisan terendah, lapisan fisik, paling dekat dengan media jaringan fisik (kabel, misalnya) dan bertanggung jawab untuk menempatkan data pada media.
Jaringan Monitoring dan Troubleshooting
Mudah digunakan alat dengan fitur yang lengkap di sebagian kecil dari biaya orang lain.
Klik di sini untuk demo gratis. Teknis buku, panduan cepat dan poster
Networking, telekomunikasi, komputer, nirkabel, teknologi informasi, keamanan dan masih banyak lagi ...
Klik di sini untuk rincian.

Deskripsi spesifik untuk setiap lapisan adalah sebagai berikut:

Layer 7: Application Layer

Mendefinisikan interface untuk proses pengguna untuk komunikasi dan transfer data dalam jaringan

Menyediakan layanan standar seperti transfer terminal, file dan kerja virtual dan operasi

 

Layer 6: Presentation Layer

Masker perbedaan format data antara sistem berbeda

Menentukan arsitektur-independen Format transfer data

Encode decode dan data; Mengenkripsi dan mendekripsi data; Kompres dan decompress data yang

 

Layer 5: Session Layer

Mengelola sesi pengguna dan dialog

Kontrol pembentukan dan pemutusan hubungan logika antara pengguna

Laporan kesalahan lapisan atas

 

Layer 4: Transport Layer

Mengelola end-to-end pengiriman pesan dalam jaringan

Menyediakan pengiriman paket handal dan berurutan melalui pemulihan kesalahan dan mekanisme kontrol aliran

Menyediakan pengiriman paket connectionless oriented

 

Layer 3: Network Layer

Menentukan bagaimana data ditransfer antar perangkat jaringan

Rute paket sesuai dengan alamat jaringan perangkat unik

Menyediakan aliran dan kontrol kongesti untuk mencegah penipisan sumber daya jaringan

 

Layer 2: Data Link Layer

Mendefinisikan prosedur untuk operasi link komunikasi

Bingkai paket

Mendeteksi dan mengoreksi kesalahan mengirimkan paket

 

Layer 1: Physical Layer

Mendefinisikan sarana fisik mengirim data melalui perangkat jaringan

Antarmuka antara media jaringan dan perangkat

Mendefinisikan optik, karakteristik listrik dan mekanik

Ada model arsitektur jaringan lainnya, seperti IBM (Sistem Arsitektur Jaringan) model SNA. Model-model akan dibahas dalam dokumen terpisah.

OSI 7 lapisan model didefinisikan oleh ISO dalam dokumen 7498 dan ITU X.200, X.207, X.210, X.211, X.212, X.213, X.214, X.215, X.217 dan X.800. Protokol didefinisikan oleh ISO didasarkan pada modus lapisan 7 OSI adalah sebagai berikut:


TUGAS KKPI



1. Database : kumpulan informasi yang disimpan di dalamkomputer   secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu programkomputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
2. Database relasional : sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.
3.Data managemen system: adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna.
4.Program aplikasi : suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.
5.Sistem database : perpaduan antarabasis data dan system manajemen basis data (SMBD). Database yang kompleks dan disertai dengan teknik pendokumentasian dan prosedur manipulasinya akan membentuk Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System – DBMS).


6. Data : catatan atas kumpulan fakta.[1] Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
7.Informasi :  pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.
8.Table : Berupa tabel yang terdiri dari kumpulan data yang merupakan komponen utama dari sebuah database .Atau dengan kata lain tabel berfungsi untuk menyimpan data.
9.Formulir : Merupakan data yang berbentuk tabel atau form.
10. Record : Data lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel.
11. Query : Permintaan yang diberikan oleh user untuk mengambil informasi yang tersimpan dalam database.
12.Primary key: adalah suatu nilai dalam basis data yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris dalam tabel. Nilai dari primary key adalah unik.
13.Record (basis data) :merupakan kumpulan dari elemen-elemen data yang terkait dalam sebuah basis data. Secara ringkas, database dapat dikatakan sebagai sebuah tabe yang memiliki baris alias record dan kolom atau field. Setiap baris menyatakan elemen-elemen data yang saling berkaitan. Sebagai contoh dalam suatu tabel memiliki kolom nama, alamat, tanggal lahir, pekerjaan. Maka satu record adalah data sau orang yang terdiri atas nama, alamat, tanggal lahir dan pekerjaan.
14.Report:Laporan adalah karya tekstual (biasanya tulisan, pidato, televisi, atau film) dibuat dengan tujuan spesifik dari informasi relaying atau menceritakan peristiwa-peristiwa tertentu dalam bentuk yang luas rapi.
Nama:siti musrifah
Kelas :XI mm1 (31)